Sebagai salah satu produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), sampo tidak hanya memiliki kekuatan untuk membersihkan rambut, namun juga mendengarkan konsumen di media sosial. Hal ini dibuktikan oleh 3 brand sampo yang tidak asing lagi di telinga Anda, atau mungkin Anda salah satu konsumennya. Jika Anda bisa menggunakan produk mereka sekaligus mencontoh mereka dalam mendengarkan dan merespon konsumen di Twitter, mengapa tidak?
Memberikan alternatif, strategi @SunsilkID
Terkadang kita dihadapkan dengan konsumen yang bertanya mengenai produk atau layanan yang tidak kita miliki. Daripada meresponnya dengan jawaban mengecewakan tanpa solusi, mengapa tidak mencoba menawarkan salah satu produk Anda sebagai alternatif yang mungkin bisa menjadi problem solver? Ini yang dilakukan oleh Sunsilk Indonesia melalui akunnya @SunsilkID.
@nisa_shone ,varian Hijab Refresh tdk tersedia kondisionernya. Sbg gantinya kamu bs memakai yang varian lain sesuai dg kebutuhan rambutmu 🙂
— Sunsilk Indonesia (@SunsilkID) July 18, 2016
Merespon tweet tanpa mention ala @Makarizo_Energy
Anda rutin memantau setiap mention yang datang pada akun brand Anda, namun bagaimana dengan yang tanpa mention? Ada sejumlah opini atau komplain yang mungkin saja tidak sampai pada pendengaran akun Anda. Hal ini yang tidak luput dari perhatian akun @Makarizo_Energy.
— Hair Energy (@Makarizo_Energy) July 18, 2016
Teliti dengan hashtag dari @TRESemmeID
Menciptakan hashtag yang unik, kreatif, dan mencerminkan brand Anda memang menyenangkan. Terlebih lagi, jika hashtag tersebut mampu mengundang masyarakat untuk turut menggunakannya. Namun, bagaimana jika tweet dari konsumen tidak terlacak meski mencantumkan hashtag Anda? Akun TRESemme Indonesia, @TRESemmeID, menginfokan kesalahan penulisan hashtag oleh konsumen. Memberi perhatian secara detail kepada konsumen adalah nilai plus bagi sebuah brand.
@TRESemmeID ups.. okay thank you minn
— KaniaUtami♚ (@kaniatamtam) August 3, 2016
Mendengarkan, Salah Satu Kunci Kesuksesan
Tidak bisa dipungkiri bahwa mendengarkan bukan hanya membuat kita bisa mengetahui pemikiran masyarakat, namun juga membantu konsumen kita dalam mencari solusi. Terlebih lagi, adanya analytics tools yang tepat membuat aktivitas menangkap percakapan di media sosial tidak lagi sulit untuk dilakukan.
Jadi, sudah siapkah Anda mendengarkan?