Media sosial adalah miniatur dari masyarakat karena mewakili pemikiran majemuk tentang berbagai macam hal, termasuk mengenai brand, produk, dan layanan. Pernyataan ini dirasa tidak berlebihan mengingat sebagian besar dari unstructured data di dunia berasal dari media sosial. Karena besarnya jumlah data yang tersimpan di media sosial, muncul analytics tools yang fokus bergerak di bidang analisis media sosial.
Alat analitik media sosial mampu mengukur keberhasilan kampanye pemasaran yang dilakukan sebuah brand atau perusahaan yang telah dijalankan melalui media sosial dengan menangkap percakapan terkait industri tertentu, membantu mengetahui konten mana yang paling disukai, hingga bagaimana impact yang didapatkan dari setiap postingan. Berbicara mengenai alat analitik, mari mengenal tiga bentuk analisis media sosial dalam mengukur efektifitas pemasaran:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan mayoritas dari analisis media sosial. Analisis ini mengumpulkan data media sosial dalam bentuk laporan, visualisasi, dan clustering untuk memahami permasalahan dalam berbisnis. Sebagai contoh dari analisis deskriptif, teks di media sosial dapat dimanfaatkan untuk memahami sentimen positif, negatif, dan netral dari pengguna. Tak hanya itu, analisis ini dapat mengidentifikasi tren dengan cara mengelompokkan sesuai tema dan topik yang ditentukan.
2. Analisis Prediktif
Beralih dari analisis deskriptif, analisis prediktif digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Contohnya, aktivitas pengguna media sosial seperti pendapat atau rekomendasinya akan sesuatu, dapat dianalisis untuk memprediksi peristiwa di masa depan. Seorang manajer bisnis mampu memprediksi angka penjualan berdasarkan jumlah kunjungan ke situs. Dengan analisis prediktif juga, pelaku bisnis bisa menentukan waktu yang tepat untuk mempublikasikan konten di media sosial dengan melihat waktu paling aktif audiens mengakses media sosial. Sebuah brand dapat memperkirakan tanggapan masyarakat akan sebuah produk yang baru akan diluncurkan sekaligus mengurangi kekhawatiran produk tidak diterima dengan baik oleh masyarakat.
3. Analisis Preskriptif
Jika analisis prediktif menolong dalam memprediksi masa depan, analisis preskriptif memberikan rekomendasi tindakan terbaik ketika menangani sebuah kasus. Sebagai contoh, jika Anda memiliki kelompok pengguna media sosial yang menunjukkan pola-pola perilaku tertentu, maka tantangannya adalah bagaimana cara Anda mengoptimalkan pemasaran produk Anda kepada setiap kelompok.
Data di media sosial lebih dari sekedar perhitungan jumlah followers. Analisis yang baik mampu menjadikan data media sosial sebagai masa depan dari sebuah bisnis.
Good luck!
* Mau meningkatkan penjualan bisnis dan popularitas diri Anda di media sosial? SocialMeter.id bisa menjadi solusi yang Anda pilih. SocialMeter.id merupakan produk dari GDILab.com yang dapat memberikan arahan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil untuk membantu meningkatkan penjualan, reach, exposure, dan engagement di akun media sosial mereka. Tidak hanya itu, SocialMeter.id juga dapat membantu para influencers, buzzers, bloggers, dan selebgram meningkatkan popularitas mereka di tiga media sosial: Twitter, Facebook Page, Instagram. Harga yang ditawarkan sangatlah terjangkau, pemilik usaha mikro/kecil, dan para influencers cukup membayar Rp 100.000 per-bulan atau Rp 500.000 per-tahun. Masukkan kode SM07, untuk mendapatkan diskon sebesar 10%.