Dalam beberapa tahun terakhir ini lalu lintas data di dunia internet melonjak dengan begitu drastisnya. Di saat yang sama kemunculan berbagai macam social media menyumbangkan hampir sebagian besar traffic di internet.
Menurut data terakhir yang didapat dari InternetLiveStats.com, ada sekitar 3 milyar lebih pengguna internet di seluruh dunia, 900 juta lebih jumlah websites, 2,4 milyar email terkirim setiap harinya. Bisa dibayangkan dong seberapa besar data dan informasi yang beredar di internet.
GNEWS, Social News Reader; sebuah search platform yang kami bangun untuk membantu para Public Relations, Brand Managers, CMO, Political Campaign Strategist, Strategic Planners di Digital Agency, Jurnalis, MarComm Profesionals untuk mendapatkan berita terkini, dikurasi, dan yang paling relevan, semua dalam satu app dengan menggunakan machine-learning data analytics technology kami yang kami beri nama Genesis.
Twitter, didirikan tahun 2006 dengan Jack Dorsey sebagai tokoh populernya dan sekarang menjabat CEO Interim sejak Dick Costolo mengundurkan diri dari jabatan CEO Juli 2015 ini, adalah the most impactful social media. Contoh: kalau gempa, sumber informasi pertama yang kita tuju itu pasti Twitter. Kalau ada gosip terbaru atau heboh-heboh di dunia maya, kita pasti akan mencarinya di Twitter dulu.
Twitter is all about NOW…
GNEWS kami bangun sebagai solusi untuk mengatasi masalah overflowing contents yang terjadi di social media, terutama untuk saat ini ada di Twitter. Dalam pertemuan kami dengan pihak Twitter di Twitter HQ, San Francisco bulan Mei lalu GNEWS mendapatkan sambutan positif karena dinilai menjadi salah satu solusi dari masalah banyaknya data yang mereka punyai sekarang.
Sebagai gambaran, berdasarkan artikel di TechCrunch yang mengatakan bahwa di 2010 jumlah tweets per hari di Twitter mencapai 90 Juta tweets per harinya dan dari 90 juta itu 25% diantaranya adalah link (berita, artikel, dll). Data terakhir dari InternetLiveStats.com jumlah rata-rata tweets per hari adalah 500 juta tweets.
Data yang diperoleh dari Global Web Index menyebutkan bahwa 53% aktifitas pengguna Twitter adalah untuk mencari dan membaca berita terutama sekali berita yang paling terkini dan relevan. Kalau dalam konteks untuk para marketeers GNEWS digunakan sebagai sarana untuk research dan juga business inteligence.
Bagaimana Cara Kerja GNEWS?
GNEWS hadir dalam mobile app dan web version. Bisa didownload di Google Playstore dan di Apple Appstore dan juga bisa langsung diakses melalui www.gnews.io. Ada 2 pilihan yang bisa dilakukan setelah download GNEWS app, yaitu kita bisa memilih Popular Keywords atau langsung mencari topik yang kita mau. Popular adalah top 10 keywords yang diinput oleh para pengguna GNEWS. Apabila kita ingin langsung mencari topik yang kita mau kita tinggal login dengan Twitter account dan silakan langsung mencari topik, misalkan saya ingin memantau tentang GDILab, atau YoungOnTop, atau bahkan misalnya ingin memonitor berita tentang personal (e.g Billy Boen). Silakan masukan keyword/frase yang teman-teman mau.
Sebagai ilustrasi, saya tampilkan beberapa screenshots dari GNEWS app di hp saya. Disini saya mempunyai beberapa bidang interest yang perlu saya pantau. Misalnya di pilihan keyword “startup”, GNEWS juga mempunyai fitur search indexing sehingga keyword “startup” yang tadinya merupakan keyword general yang sangat luas bisa kita perkecil dengan menambahkan filter “Indonesia” sehingga kita akan mendapatkan semua berita terkini yang berhubungan dengan startup di Indonesia.
As simple as that…
Balik ke pertanyaan awal, kenapa harus Twitter sih? Well.. Twitter sudah dan masih menjadi social media terkini untuk urusan informasi. Itu sebabnya GNEWS hadir dengan memberikan semua berita yang sudah terkurasi dan sesuai dengan topik yang dimau. Kami sudah mempersiapkan diri untuk memasuki social media lainnya dan penambahan fungsi canggih dari GNEWS ini. Kami juga berencana akan menghadiri The Web Summit di Dublin bulan November 2015 nanti. Mohon doa dan restu dari para sahabat semua.
Salam hangat,
Yopie Suryadi, CEO, GNEWS