Apapun industri bisnis Anda, kompetitor selalu ada dan memperhatikan apa yang sedang Anda lakukan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel Tips Menghadapi Kompetitor Bisnis dan Alasan Pentingnya Memantau Strategi Pemasaran Kompetitor di Media Sosial , bahwa keberadaan kompetitor bukan untuk ditakuti. Namun harus menjadi pacuan untuk bisa terus memperbaiki kualitas brand atau produk yang Anda miliki. Berikut adalah enam hal yang bisa Anda pelajari dari kompetitor Anda:
1. Nilai-nilai penting bagi brand atau produk
Banyak cara yang dilakukan untuk membangun brand awareness di media sosial. Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti, apa yang ingin ada di benak audience ketika nama brand atau produk Anda disebut?
Ketika hal tersebut sudah dapat terjawab, maka mulailah untuk membangun brand awareness. Masukkan poin tersebut dalam setiap content atau postingan Anda di mana pun. Hal ini juga berlaku pada kompetitor, amati apa yang menjadi nilai-nilai penting bagi mereka yang bisa tercermin pada setiap content atau postingan yang mereka sebarkan.
2. Jumlah content yang mereka hasilkan
Mungkin Anda pernah menemui brand atau produk yang terus-menerus mengeluarkan content baru. Lalu Anda akan bertanya, dari mana sumber content yang mereka buat? Mulailah untuk mengamati hal tersebut secara lebih teliti. Berapa jumlah content yang mereka keluarkan setiap harinya? Bagaimanakah mekanisme pembuatannya? Apakah mereka mempunyai sumber tertentu yang selalu menjadi andalan? Dan hal-hal lainnya. Lalu pikirkan apa yang bisa Anda lakukan setelah mengetahui hal tersebut.
3. Mengetahui tingkatan content
Membuat content yang relevan untuk audience bukan berarti Anda harus menulis sesuatu yang benar-benar “baru”. Anda bisa menulis mulai dari hal-hal yang paling dasar terlebih dahulu seperti “Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Menggunakan Instagram untuk Bisnis”. Content tersebut memang sudah sangat awam, namun tetap saja, bagi seseorang yang baru terjun dalam bisnis online di Instagram, content tersebut sangatlah bermanfaat.
Oleh karena itu, buatlah content Anda terdiri dari beberapa level mulai dari level yang paling awam hingga level paling expert. Lalu cari tahu apa yang dapat Anda tambahkan dalam pembuatan content agar menarik audience yang lebih luas?
4. Jenis content yang digunakan
Biasanya setiap brand atau produk membuat setidaknya beberapa jenis content, seperti blog, video, studi kasus, infografis, dan lain-lain. Tapi apakah kompetitor Anda melakukan sesuatu yang benar-benar unik, atau sesuatu yang membuat mereka menonjol? Misalnya, jika kompetitor Anda menggunakan video, lihat bagaimana mereka memaksimalkan penggunaannya. Mulai dari jumlah durasi hingga isi content.
5. Apa yang bisa membuat saya tertarik dengan content mereka?
Posisikan diri Anda saat sedang mengunjungi website atau blog kompetitor, lalu perhatikan beberapa tulisan yang bisa menarik Anda untuk mencari tahu lebih lanjut dengan klik link yang ada. Apakah mereka melakukan sesuatu yang unik dengan headline utama mereka? Apakah mereka berbicara tentang kejadian yang baru saja terjadi, menampilkan desain yang menarik, atau bahkan memberikan opini kontroversial? Tanyakan pada diri Anda, mengapa Anda bisa merasa tertarik dan apa yang dapat Anda lakukan dengan hal tersebut.
6. Cara meningkatkan engagement atau keterlibatan audience
Melibatkan audience tidak selalu menyediakan content edukasi yang terkait langsung dengan layanan atau produk Anda. Apakah kompetitor Anda secara konsisten menyediakan jenis content unik yang sepertinya tidak berhubungan dengan brand atau produk mereka?
Apakah mereka mempunyai cara jitu dalam meningkatkan keterlibatan audience, seperti kuis misalnya? Pikirkan secara kreatif, apa yang harus Anda berikan kepada audience agar dapat meningkatkan keterlibatan mereka, bisa saja dengan kuis atau melemparkan pertanyaan-pertanyaan di setiap postingan Anda.
Mengamati kompetitor memang penting namun jangan sampai Anda harus melakukan apa yang mereka lakukan. Anda bisa menjadikan mereka inspirasi, lalu cari tahu bagaimana Anda dapat menambah dan memperbaiki gagasan itu. Good luck!