Tahun 2016 adalah tahun yang cukup fenomenal dalam perkembangan video digital, terlebih bagi dunia marketing. Contohnya dimulai dari video ‘Opa Gangnam Style’ sampai ‘Harlem Shake’ telah membuka jalur perkembangan konten digital marketing yang digemari oleh masyarakat. Alhasil, potensi konten video marketing pun menjadi lahan basah bagi brand untuk lebih mudah dikenal dan disukai oleh masyarakat.
Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Wall Street Journey menunjukkan bahwa penggunaan video marketing secara digital mampu memberikan klik hingga 300% bagi sebuah media sosial masih akan menikmati konten video dan audio hingga tahun 2020 dengan potensi pertumbuhan peminat hingga 10% setiap tahunnya.
Selain menarik, penggunaan video digital sebagai bagian dari strategi digital marketing akan lebih mudah menyerang tiga sektor utama dalam penyampaian pesan, yaitu afektif, kognitif dan konatif. Oleh karenanya penggunaan konten video marketing selalu disukai guna meningkatkan potensi kesuksesan sebuah brand.
Selain mengenalkan produk, video marketing juga berguna untuk membuat partisipan percaya pada perusahaan dan kualitas brand yang sedang dijual dengan membuat konten testimonial konsumen, atau konten review yang menjual perbandingan kualitas antar brand.
Tak hanya itu, penyuka konten video pun sangat luas hingga seluruh dunia. Maka itu, dengan strategi yang baik, potensi konten video menjadi viral hingga dapat dilihat oleh seluruh dunia pun semakin memperbesar potensi jangkauan pasar.