(Ilustrasi: TechCrunch)
Saat ini Instagram tengah melakukan uji coba sembunyikan fitur Likes. Uji coba ini tengah dilakukan sejak 18 Juli lalu di enam Negara, yaitu Irlandia, Italia, Jepang, Brazil, Australia dan Selandia Baru. Sebelumnya, Instagram telah melakukan uji coba pada Mei 2019 lalu di Kanada.
Dibalik uji coba ini, Instagram memiliki pertimbangan agar pengguna lebih berfokus pada konten yang akan dibagikan, bukan kepada jumlah likes nya. Terlebih lagi, menurut sebuah studi di Inggris di tahun 2017 merilis lima media sosial yang paling berbahaya bagi kesehatan mental anak muda. Di mana Instagram menempati posisi pertama dan diikuti oleh Snapchat, Facebook, Twitter dan YouTube.
Selain itu, adanya penelitian yang mengatakan bahwa media sosial bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental juga merupakan alasan dihapusnya fitur likes ini. Karena, banyaknya pengguna yang berfokus untuk meraih likes sebanyak-banyaknya berdampak pada kesehatan mental seseorang. Alasan lainnya adalah untuk mengurangi sifat kompetitif antar pengguna nya.
Mengenai uji coba ini, seorang tech blogger bernama Jane Manchun Wong membocorkan fitur yang tengah diuji coba ini melalui Twitter nya. Terlihat bahwa jumlah likes tidak dimunculkan dan hanya tertulis likes by user dan ‘others’. Others ini hanya bisa dilihat oleh pemilik akun saja.
Screenshot uji coba fitur Hide Likes Instagram dari Jane Wong di Twitter
(Sumber foto: Twitter)
CEO Instagram, Adam Mosseri mengatakan jika fitur ini terinspirasi dari fitur polling di Instagram Story, di mana pengguna lain dapat melihat metrik terhadap kontennya, namun tidak dapat melihat rincian isi jumlahnya. Hal ini lah yang akan diterapkan juga ke fitur Hide Likes di Instagram nantinya.
Fitur Polling di Instagram Story
(Sumber foto: Blog Instagram)
Uji coba fitur ini juga tidak terlepas dari pro dan kontra, terutama dari para Influencer di mana likes merupakan tolak ukur keberhasilan konten yang di posting, selain jumlah followers. Semakin banyak likes, tentunya akan banyak tawaran brand yang ingin dipromosikan produknya. Dari sisi pro, banyak netizen yang setuju dengan langkah yang diambil Instagram agar lebih banyak bisnis micro influencer atau seniman baru yang dikenal oleh pengguna Instagram.
Fitur lain yang tengah disiapkan oleh Instagram adalah fitur yang ditenagai Artificial Intelligence (AI) untuk mengingatkan pengguna jika komentar yang ditulis berpotensi menyerang orang lain dan bersifat kasar. Nantinya pengguna akun akan menerima opsi untuk memblokir akun tertentu yang bisa memberikan komentar, namun akun yang diblokir tersebut masih bisa melihat konten yang diunggah oleh pengguna yang memblokirnya.