Berkembangnya teknologi tentunya juga semakin mempermudah kegiatan manusia sehari-hari. Salah satunya dalam proses transaksi, yang kini berkembang teknologi Blockchain. Dilansir dari idcloudhost, Blockchain adalah salah satu teknologi yang tidak menggunakan pihak ketiga dalam suatu proses pertukaran data yang dalam hal ini terjadi pada proses transaksi.
Blockchain sendiri dibuat bersamaan dengan Bitcoin pada 9 Januari 2009 oleh Satoshi Nakamoto bersama dengan timnya. Pada Januari 2018, enam perusahaan Blockchain yang beroperasi di Indonesia membentuk Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). Muhammad Deivito Dunggio, Direktur Eksekutif ABI mengatakan jika industri Blockchain di Indonesia sejak tahun 2018 mengalami kenaikan yang pesat yaitu mencapai 30%.
Memahami Cara Kerja Blockchain
Dilansir dari Tirto, beginilah cara kerja Blockchain:
A ingin melakukan transaksi pada B --> Permintaan transaksi akan disiarkan pada jaringan P2P yang disebut Nodes --> Transaksi divalidasi oleh Nodes --> Setelah terverifikasi, transaksi akan dikombinasi dengan transaksi lain untuk membuat blok data baru bagi buku kas induk --> Blok data baru kemudian ditambahkan ke Blockchain & disimpan permanen, juga bisa diakses oleh siapapun --> Transaksi selesai
Sederhananya, Blockchain adalah basis data global online yang bisa dipakai siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet. Basis data Blockchain bukan dimiliki oleh sebuah institusi, sehingga membuatnya lebih transparan karena bisa diakses oleh siapa saja. Blockchain mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh penggunanya.
Keunggulan dari Blockchain
Dilansir dari medium.com, Blockchain memiliki keunggulan yakni instan, aman, efisien dan transparan. Semua transaksi dan penyimpanan data terjamin kemanannya karena tereplikasi di seluruh jaringan Blockchain sehingga untuk mengubah satu data, maka ketakutan akan data dicuri peretas juga akan sedikit sekali. Karena ia harus mengubah satu data yang sama di semua komputer pengguna yang lain di saat yang sama. Blockchain bersifat transparan dan bisa dicek oleh semua orang sehingga memastikan kredibilitasnya.
Selain itu, Blockchain bersifat peer-to-peer, yang artinya data dapat dipindahkan dari satu pengguna ke pengguna yang lain tanpa bantuan pihak ketiga untuk memprosesnya. Dengan Blockchain, kita tidak perlu bergantung pada satu server karena seluruh transaksi tereplikasi ke seluruh jaringan, sehingga akan terhindar dari berbagai bentuk penipuan, karena data yang dimodifikasi, server down atau akun yang diretas.
Nah itu dia kecanggihan dari teknologi Blockchain. Nah, kalo kamu mau tahu lebih banyak lagi tentang Blockchain, dateng aja ke Hi-Tech Conference 2019 tanggal 30 November nanti di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta. Karena di sana bakalan ada banyak pembicara yang akan ngebahas seputar teknologi. Siapa aja mereka?
- Co-Founder Pixar, Alvy Ray Smith
- President Director of Microsoft Indonesia, Haris Izmee
- Former CEO of Iflix Malaysia and Air Asia X, Azran Osman Rani
- Head of Customer and Market Development Asia-Pacific of HERE Technologies, Oliver Marc Shatzle
- dan speakers keren lainnya
Gak cuma ngebahas tentang Blockchain aja, kita juga akan ngebahas Artificial Intelligence, Robotic, Security, Cloud Computing, Data Privacy dan Digital Map!