Adanya pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh industri di dunia beradaptasi dengan perubahan yang ada, khususnya dengan teknologi. Hal ini yang mendorong berbagai industri mengadopsi berbagai tren teknologi agar roda bisnis tetap berjalan dengan baik.
Digitalisasi ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama, namun memang lambat pengadopsiannya. Pandemi Covid-19 inilah yang mengharuskan pengadopsian ini harus direalisasikan sesegera mungkin.
Berikut ini adalah tren teknologi yang diadopsi oleh beragam industri di dunia yang dilansir dari CB Insights:
- Tren di Bidang Pelayanan Kesehatan
Tren teknologi yang diadopsi oleh industri ini adalah konsultasi dengan dokter melalui telepon atau video call. Selain itu, pandemi juga mendorong pengadopsian teknologi Virtual Reality (VR) di bidang kesehatan. Salah satu fungsinya adalah untuk memfasilitasi program pelatihan yang aman, misalnya untuk tenaga medis yang ditugaskan untuk menangani pasien Covid-19. Hal ini adalah bagian dari pertimbangan sebelum menerjunkan langsung para petugas medis ke lapangan, mereka diberikan pelatihan terlebih dahulu melalui VR. - Tren di Bidang Pekerjaan Secara Umum
Tidak lain dan tidak bukan adalah memanfaatkan layanan video conference untuk koordinasi pekerjaan. Para penyedia layanan pun juga terus berbenah seiring demand nya yang naik secara drastis selama pandemi Covid-19. Salah satunya Google Meet dapat diakses secara gratis dan dirilisnya fitur noise cancelling di layanan tersebut untuk memudahkan rutinitas para penggunanya. Padahal, fitur ini tidak dianggap krusial sebelum pandemi. - Tren di Bidang Pendidikan
Pandemi Covid-19 tidak hanya melahirkan tren baru, yaitu WFH melainkan juga SFH atau School From Home. Maka, yang adaptasi yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan layanan video conference seperti Google Meet. Di sisi lain, platform penyedia online course juga meningkatkan performa layanan mereka dengan melihat meningkatnya demand di masyarakat. - Tren di Bidang Manufaktur
Pandemi Covid-19 menciptakan alasan baru bagi para pelaku industri manufaktur untuk menerapkan teknologi di bidang automation. Berkat teknologi ini, pabrik tetap bisa buka tanpa harus memperkerjakan seluruh karyawannya di saat yang bersamaan. Selain itu, saat ini 3D printing juga jadi salah satu teknologi yang diadopsi. Hal ini telah dibuktikan dengan 3D printing yang membantu mempercepat proses produksi APD. - Tren di Bidang Retail
Layanan online grocery semakin banyak diadopsi oleh pelaku bisnis di industri retail. Selain itu, adopsi Augmented Reality (AR) dan VR di platform e-commerce juga meningkat selama pandemi. Pemicu terbesarnya adalah kebutuhan untuk melihat atau mencoba produk yang ingin dibeli secara online. Produk kecantikan seperti L’Oreal dan Sephora telah memanfaatkan AR untuk membantu para customernya berbelanja secara virtual. Salah satu kecanggihan yang ditawarkan adalah customer bisa mencoba warna lipstick di bibir mereka secara virtual. - Tren di Bidang Layanan Konsumen
Meningkatnya transaksi online membuat beberapa perusahaan melihat semakin pentingnya peran chatbot atau virtual assistant. Bahkan, di bidang medis, chatbot jadi teknologi yang diutamakan. Beberapa organisasi kesehatan di Amerika Serikat memanfaatkan chatbot ini untuk melakukan identifikasi gejala Covid-19 yang bisa dilakukan oleh masyarakat di rumah mereka. - Tren di Bidang Keuangan
Pembayaran secara online jadi pilihan utama di saat pandemi sekarang ini. Dari sini lah, fitur NFC pada ponsel juga jadi salah satu fitur yang diperhatikan untuk dimiliki di smartphone. Gak hanya itu, pandemi juga membuka peluang bagi tren digital banking untuk merebut pangsa pasar industri perbankan tradisional. Mereka yang ingin membuka rekening secara offline, kini bisa melakukannya secara online melalui aplikasi. - Tren di Bidang Keamanan
Semenjak pandemi, perihal privasi dan cybersecurity juga jadi hal yang sangat diperhatikan. Terlebih lagi saat kasus celah privasi yang menimpa Zoom sempat menjadi trending topic di dunia. - Tren di Bidang Hiburan
Pandemi juga mengakibatkan banyaknya event di bidang olahraga, musik ataupun event yang mengundang massa juga harus dibatalkan. Hal ini yang menciptakan tren baru, salah satunya adalah konser online. Selain itu, beberapa pihak penyelenggara olahraga juga menggunakan platform esport untuk menjangkau para penggemarnya. Sementara di industri perfilman, aktivitas streaming Netflix dan platform nonton film lainnya juga meningkat drastis selama pandemi. - Tren di Bidang Layanan Makanan
Kebijakan makan di tempat atau dine-in yang sempat ditutup dan kini dibuka namun dengan jumlah pengunjung yang terbatas, membuat demand atas layanan food delivery meningkat. Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya tren cloud kitchen, yaitu kumpulan penjual makanan dan minuman yang tidak melayani dine-in. Di Indonesia sendiri, Gojek yang bermitra dengan startup India tengah mewujudkan rencana membuka 100 cloud kitchen sampai akhir tahun depan.